Kaleidoskop 2012
Gara-gara RUU Dikdok, Dokter Subspesialis Terancam Tak Eksis
detikHealth Selasa, 18/12/2012
Jakarta, Tahun 2012, dunia kedokteran diramaikan oleh pembahasan Rancangan Undang-undang Pendidikan Kedokteran (RUU Dikdok) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kalangan dokter keberatan karena RUU ini tidak memasukkan pendidikan subspesialis.
Pada prinsipnya, RUU Dikdok memiliki sejumlah tujuan mulai dari menghapus stigma tentang mahalnya biaya pendidikan dokter hingga pemerataan kesempatan bagi calon dokter dari daerah. Sederhananya, segala hal dari sejak penerimaan hingga kelulusan dokter akan ditertibkan.
Permasalahan muncul ketika pendidikan subspesialis yang dikenal juga dengan istilah pendidikan konsultan atau SP-2, tidak masuk dalam pembahasan RUU Dikdok. Apabila disahkan, maka keberadaan dokter subspesialis tidak akan diakui lagi di Indonesia.
"Kalau dihapuskan, nanti karir dokter Indonesia hanya mentok sampai dokter spesialis saja," jelas Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD, K-HOM, FINASIM, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam, dalam acara Media Gathering di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Selasa (7/2/2012).
Dampak yang dikhawatirkan apabila pendidikan subspesialis tidak diakui adalah larinya para pasien ke luar negeri. Jika di dalam negeri tidak tersedia layanan subspesialis, maka para pasien akan semakin banyak yang lari ke luar negeri untuk mencari dokter yang kompeten.
Kalaupun tidak demikian, kemungkinan masuknya dokter-dokter asing akan menjadi ancaman yang lebih besar lagi jika Indonesia tidak memiliki dokter. Apabila dokter-dokter asing tersebut memiliki kompetensi sebagai subspesialis, tentu akan lebih banyak yang membutuhkan.
Pembahasan RUU Dikdok itu sendiri hingga saat ini masih berlangsung. Apapun keputusannya, masyarakat tentu menginginkan yang terbaik dari pelayanan kesehatan di negeri ini. Kalau RUU ini bisa mengatasi kelangkaan dokter di daerah-daerah, semoga tidak dengan mengorbankan kualitasnya.
(up/vit)
Selasa, 18 Desember 2012
Jumat, 14 Desember 2012
BSMI jakarta.....
menghadapi kiriman kado banjir dari akhir tahun 2012... hingga awal tahun 2013 lebih berharga hadiah awal tahun kita berikan atau kita kirimkan kepada saudara kita dan warga Jakarta yang di kejutkan atau di sambangi oleh air(banjir) kiriman dari alam yang memberikan kita makna dan pelajaran saling berbagi di Ibukota kita tercinta.....
bantuan dana dapat di salurkan : Rek. BSM No. 067.0109.008
format sms :
transfer dana Rp. 500.001 TAC - Banjir, Rp. 500.002 YANKES- Banjir dan Rp. 500.003 kegiatan BSMI Jakarta
sms ke : 0813 1643 4037 / 0811 9915 402,
ingin memberikan bantuan langsung ke Sekretariat BSMI Jakarta
Komp. Ruko Rawasari Mas Blok B10, Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat
Tlp. 021 426 17 35
menghadapi kiriman kado banjir dari akhir tahun 2012... hingga awal tahun 2013 lebih berharga hadiah awal tahun kita berikan atau kita kirimkan kepada saudara kita dan warga Jakarta yang di kejutkan atau di sambangi oleh air(banjir) kiriman dari alam yang memberikan kita makna dan pelajaran saling berbagi di Ibukota kita tercinta.....
bantuan dana dapat di salurkan : Rek. BSM No. 067.0109.008
format sms :
transfer dana Rp. 500.001 TAC - Banjir, Rp. 500.002 YANKES- Banjir dan Rp. 500.003 kegiatan BSMI Jakarta
sms ke : 0813 1643 4037 / 0811 9915 402,
ingin memberikan bantuan langsung ke Sekretariat BSMI Jakarta
Komp. Ruko Rawasari Mas Blok B10, Jl. Percetakan Negara, Jakarta Pusat
Tlp. 021 426 17 35
Langganan:
Postingan (Atom)